Kecamatan kedungbanteng
merupakan daerah yang asal mulanya dekat dengan kadipaten pasirluhur.
Sehingga tidak heran jika banyak petilasan di wilayah kecamatan
kedungbanteng. Selain situs Baturagung yang
mempesona dengan misteri sejarahnya ternyata ada juga petilasan yang
cukup unik di kedungbanteng, yaitu watu sinom yang tepatnya berada di
Desa keniten.
Watu sinom
terletak di area persawahan yang berbatasan dengan rumah warga,
terletak di kebunan lokasinya sekitar di belakang SMP Negeri 2
Kedungbanteng. Merupakan berupa Batu yang sangat besar, kalau di ukur
mungkin seperti satu bangunan rumah. Masyarakat sekitar menyebutnya
watu sinom watu : batu dan simon ada yang menyebutnya berasal dari kata
enom atau muda. Nama sinom tidak terlepas dari cerita babad kamandaka
yang sangat popular di Indonesia.
SEJARAH WATU SINOM
menurut cerita, watu sinom adalah tempat bertemunya Raden Kamandaka dengan adiknya Raden Banyak ngampar yang telah bertahun-tahun diutus untuk mencarinya. Di batu sebesar rumah itulah mereka saling menantang untuk bertarung, karena mereka yang telah lama berpisah tidak saling mengenal. Kamandaka yang naik ke puncak batu tidak dapat disusul adiknya yang tidak dapat memanjat batu tersebut. Setelah saling tahu bahwa mereka adalah saudara, Kamandaka turun dan memeluk adiknya. Untuk mengenang peristiwa itulah nama desa di tempat itu diberi nama "Keniten" artinya pengingat.
Desa keniten sendiri terbagi menjadi 2 Kadus,yaitu Keniten dan
Peluang. Desa Keniten berbatasan dengan beberapa desa lainnya di
kecamatan Kedung Banteng, yaitu: 1. Desa Kalikesur di sebelah utara. 2. Desa Karang Nangka, dan Beji di sebelah timur. 3. Desa Kedung Banteng di sebelah selatan. 4. Desa Dawuhan Wetan di sebelah barat.menurut cerita, watu sinom adalah tempat bertemunya Raden Kamandaka dengan adiknya Raden Banyak ngampar yang telah bertahun-tahun diutus untuk mencarinya. Di batu sebesar rumah itulah mereka saling menantang untuk bertarung, karena mereka yang telah lama berpisah tidak saling mengenal. Kamandaka yang naik ke puncak batu tidak dapat disusul adiknya yang tidak dapat memanjat batu tersebut. Setelah saling tahu bahwa mereka adalah saudara, Kamandaka turun dan memeluk adiknya. Untuk mengenang peristiwa itulah nama desa di tempat itu diberi nama "Keniten" artinya pengingat.
SARANA TRANSPORTASI
Untuk menuju lokasi wisata banyumas watu sinom sangat mudah dapat dijangkau dengan sepeda motor dan mobil. Dari arah karanglewas menuju ke utara sekitar 6 KM. atau 1 kilometer dari pasar sinom kedungbanteng. Tidak dapat langsung ke lokasi anda harus berjalan sekitar 500 meter ke kebun tempat watu sinom berada. untuk infrastruktur jalan raya kedungbanteng - keniten suda sangat baik dengan kualitas aspal hotmix yang menjadikan jalan masih mulus dan lancar.
Untuk menuju lokasi wisata banyumas watu sinom sangat mudah dapat dijangkau dengan sepeda motor dan mobil. Dari arah karanglewas menuju ke utara sekitar 6 KM. atau 1 kilometer dari pasar sinom kedungbanteng. Tidak dapat langsung ke lokasi anda harus berjalan sekitar 500 meter ke kebun tempat watu sinom berada. untuk infrastruktur jalan raya kedungbanteng - keniten suda sangat baik dengan kualitas aspal hotmix yang menjadikan jalan masih mulus dan lancar.
Situs watu sinom di jaman dulu sangat
terkenal, apalagi bagi para remaja di era 80, tempat ini seolah menjadi
magnet tersendiri bagi kawula muda untuk saling mengenal, belajar dan
refreshing. Namun dewasa ini banyak sekali pemuda yang tahu tentang
keberadaan lokasi situs watu sinom. Karena memang tidak terawat dan
dikelola dengan baik sehingga hanya orang-orang tertentu atau minat
khusus yang mau berkunjung ke situs watu sinom.
KONDISI SITUS
Keadaan sekarang konon tidak setinggi pada jaman dulu, mungkin karena semakin tertekan masuk ke bumi sehingga Nampak tidak begitu besar dan tinggi. Namun bagi yang pertama kali ke watu sinom pasti akan terkagum-kagum dengan indahnya ciptaan Tuhan. Batu ini juga bisa dinaiki dan bisa menjadi tempat bersantai melepas penat setelah bekerja seharian. Memandang hijaunya sawah dan gagahnya gunung slamet menjadi kepuasan tersendiri di atas batu sinom. Kalau main ke kedungbanteng sempatkan ya main ke situs watu sinom. Setidaknya sambil mengenal sejarah di wilayah #banyumasku.
Keadaan sekarang konon tidak setinggi pada jaman dulu, mungkin karena semakin tertekan masuk ke bumi sehingga Nampak tidak begitu besar dan tinggi. Namun bagi yang pertama kali ke watu sinom pasti akan terkagum-kagum dengan indahnya ciptaan Tuhan. Batu ini juga bisa dinaiki dan bisa menjadi tempat bersantai melepas penat setelah bekerja seharian. Memandang hijaunya sawah dan gagahnya gunung slamet menjadi kepuasan tersendiri di atas batu sinom. Kalau main ke kedungbanteng sempatkan ya main ke situs watu sinom. Setidaknya sambil mengenal sejarah di wilayah #banyumasku.
Ada yg pernah bilang itu batu meteor
BalasHapus